Minggu, 18 Januari 2015

Panduan dan tips membuka usaha fotocopy

memulai usaha dengan menjalani usaha fotocopy.Jika Anda menemukan lokasi yang berada di dekat sekolah atau universitas, sepertinya cocok sekali jika menjalankan usaha mesin fotocopy. Namun sebelum memutuskan usaha tersebut, cobalah melakukan riset kecil-kecilan.Cool Pada saat jam sekolah atau kuliah, coba perhatikan seberapa sering mereka melakukan aktifitas foto copy.Setelah itu ada berapa tempat foto copy yang ada di sekitar sekolah atau universitas tersebut. Jika tempat foto copy yang sudah ada selalu ramai, itu artinya pasar masih terbuka. Lakukan hal yang sama dengan usaha rental komputer. Kemudian cobalah evaluasi hasil riset tadi, mana yang paling dibutuhkan pasar.Cek berapa harga yang mereka harapkan dan seberapa cepat pelayanan yang bisa dilakukan. Apakah perlu membeli juga mesin press/laminating, atau cukup foto copy dan jilid saja.Jangan lupa juga persiapan modal cadangan dan supplier. Terutama untuk barang yang banyak terpakai/terjual seperti ATK, kertas, toner/tinta, dan lainnya. Pastikan anda mendapatkan supplier yang baik dan pasokan yang cukup.Jangan sampai usaha sudah ramai tapi sering kehabisan stock karena perlu beberapa hari untuk mendapatkan barang. Hal ini bisa membuat konsumen lari ke pesaing anda. Setidaknya beberapa hal diatas selalu dilakukan pada pengusaha foto copy yang yang sampai sekarang sudah memililki Ruko dan anak buah yang mampu di organisir dan unit mesin hingga 12 Unit.

Memulai Usaha Foto copy

Usaha Foto copy Pada awalnya banyak yang tidak mengerti dan mengusai ilmu untuk bisnis foto copy dikarnakan hitungannya terlalu membingungkan,sebenarnya itu hal yang sangat mudah dilakukan karna banyak penngusaha foto copy yang berhasil dengan hingan mereka yang sangat sederhana. yaitu Menjaga Mutu
Usaha foto copy yang harus di utamakan selalu menjaga mutu dari semua jasa yang dia jual kepada konsumen, cepat, tepat, rapi dan memuaskan. Semua faktor itu yang selalu mereka jaga guna untuk memuaskan para konsumen.Agar mutu pelayanan terkontrol, semua proses produksi foto copy di tangani secara terstruktur. Semuanya dikerjakan di ruko. Bahan baku untuk memenuhi semua kebutuhan foto copy ini sudah di suplai dari beberapa agen yang bekerjasama dengan mereka.mereka memiliki beberapa stategi untuk tetap eksis di dunia foto copy. Caranya adalah memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen, menjaga kualitas dan mutu dari apa yang meraka jual, menjaga kerapian dan keindahan dari setiap order dari mereka.

Untuk mempromosikan usaha yang mereka rintis, dia cukup menawarkan kepada teman-temannya saja, dia memiliki beberapa link . “Bisa juga memakai selebaran brosur yang di sebar ke beberapa tempat strategis”,

Selain itu, pemilihan tempat atau lokasi untuk membuka usaha foto copy juga sangat menentukan laris tidaknya usaha ini. Harga juga termasuk salah satu faktor yang diperhatikan oleh konsumen. Harga yang ditawarkan foto copy bermacam-macam antara lain :

Fotocopy Biasa / 70 gr = Rp. 100,- / lembar
Fotocopy Biasa / 80 gr = Rp. 125,- / lembar
Jilid Mika = Rp. 2500,-
Jilid Biasa = Rp. 3000,-
Jilid Laminating = Rp. 6000,-
Jilid Skripsi = Rp. 12000,-

Musim Liburan Sepi Order

Kesulitan yang sangat dirasa untuk usaha fotocopy ini yaitu pada saat musim liburan tiba. Hampir setiap musim liburan foto copy ini selalu sepi akan order. Ditambah harga kertas mulai naik. harus banting tulang untuk mencari agen kertas yang harganya relatif miring di bandingkan dengan agen kertas yang lainnya.

Hal itu disebabkan karena kebanyakan konsumen yang memakai jasa foto copy biasanya para mahasiswa , bahkan tak jarang mahasiswa dari luar juga memakai jasa foto copyan mereka. Hanya instansi maupun masyarakat umum yang pada waktu liburan masih tetap menggunakan jasa fotocopy .

Prospek Cerah.

Menurut Pemilik bisnis foto copy, usaha ini sangat memiliki prospek cerah untuk jangka waktu yang lama, akan tetapi harus juga mengimbangi dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang karna produsen foto copy selalu memunculkan produk-produk foto copy ter baru. Untuk itu dia berencana akan membuka rental komputer juga di ruko tersebut, dan memanfaatkan mesin foto copy sebagai printernya bias dikatakan mesin yang di gunakan Digital Multi-funtion.Dia juga mengimbuhkan semua pesaing datang dari semua foto copy yang ada, terlebih lagi fotocopy yang buka di sepanjang jalan tempat usahanya, bersaing secara sehat, dan mereka percaya rezeki orang itu sendiri- sendiri.Kalo kita mau berusaha dengan giat dan pantang menyerah pastilah Allah SWT akan memberi setimpal dengan apa yang kita usahakan,”jujur dikatakan para pembisnis fotocopy.

SimulasiLaba Usaha Fotocopy

biaya modal perlembar/ Copy.

Mesin iR 5070/5570/6570 / 6000/4570 ( Digital ) :

1. Kertas : Rp 25.000 : 500 Lembar = Rp 50 ,-
2. Tinta : Rp 95.000 : 20.000 Lembar = Rp 5 ,-
3. Listrik : Rp 100.000 : 39.000 Lembar = Rp 4 ,-
4. Tenaga : Rp 500.000 : 39.000 : 4 Karyawan = Rp 2 ,-
5. Sp.part : Rp 4.000.000 : 2.000.000 Lembar = Rp 4 ,-

Total Rp 65 ,-
Keterangan :

1. Harga Kertas Rp 24.000 ,- setiap rim ( 500 Lembar )
2. Harga Toner / Tinta Rp 95.000,- untuk pemakaian 20.000 Lembar
3. Pembayaran Listrik / bulan Rp 100.000,- untuk pemakaian 39.000 lembar / bulan ( Estimasi 1 hari= 1500 lembar / 3 rim x 26 hari kerja )

4. Tenaga operator dibagi 4 pekerja :
a. Photocopy
b. Jilid
c. Laminating
d. Pelayanan ATK

5. Sparepart Drum kit set Rp 4.000.000 ,- untuk pemakaian min 2.000.000 lembar

Pendapatan
Rp. 2.500.000 perminggu x 4 = Rp. 10.000.000,-/bulan
Pengeluaran

Biaya Pembelian Bahan Baku :
1. Rp. 1.250.000,00 (pembelian kertas/bulan)
2. Rp. 250.000,00 (pembelian tinta/bulan)

Biaya Operasional Perbulan :
Gaji karyawan = Rp. 800.000 / bulan
Membayar Listrik = Rp. 4.000.000 / bulan
Biaya tak terduga = Rp. 400.000 / bulan

Keuntungan
Laba Bersih : Rp. 10.000.000,00 – Rp. 6.700.000,00 = Rp. 3.300.000,00 / bulan

Update :
1. Pilihlah lokasi yang strategis

Maksudnya, lokasi yang ideal untuk usaha foto copy adalah lokasi yang tidak harus besar & tidak hanya berdekatan dengan sekolah, kampus dan perkantoran, tetapi juga lokasi yang dapat dijangkau / ditemui oleh pelanggan selain dari sekolah, kampus & perkantoran tersebut. Jadi walaupun sekolah, kampus & perkantoran sedang libur / tidak ada aktivitas, toko masih bisa tetap buka & mempunyai pendapatan.

2. Cek harga

Lakukanlah riset kecil-kecilan mengenai harga jual standar toko foto copy di sekitar anda. Agar Anda tidak terlalu tinggi memasang tarif.

3. Gunakan mesin foto copy yang tepat

Mesin yang tepat untuk usaha foto copy adalah mesin yang kecepatannya tidak lambat, kapasitas besar ( sesuai pemakaian ), spare partnya mudah didapat & tenaga ahli ( teknisi ) nya pun tidak sedikit. Dalam hal ini, kebanyakan orang menggunakan mesin foto copy merk Canon, lebih tepatnya Canon iR 5000/6000/5020/6020 Group & iR 5570/6570/5070 Group. Karena spare part & consume part nya mudah didapat, dari yang termurah sampai original & komunitas penggunanya banyak sekali, jadi Anda dapat bertukar pikiran seputar masalah mesin tersebut. Selain itu Cost Copy nya pun rendah, sehingga keuntungannya pun lebih besar. Namun saat ini merk seperti Minolta pun spare part & consume part nya mudah didapat.

4. Gunakan mesin foto copy rekondisi

Mesin yang tepat untuk usaha foto copy tidak harus baru. Karena harga 1 unit mesin foto copy yang baru sangatlah tinggi, bisa mencapai 70 jutaan. Jadi untuk BEP nya dibutuhkan waktu yang lama sekali. Beruntung di Indonesia banyak sekali mesin foto copy Rekondisi ( Ex Impor ) beredar dengan harga jauh lebih murah dari harga mesin foto copy baru. Kondisi mesinnya pun masih tergolong bagus, kurang lebih 80-90% dari kondisi baru.
Namun Anda juga harus jeli & hati-hati karena tidak sedikit orang / pihak yang mengaku sebagai penjual mesin Rekondisi ( Ex Impor ), padahal mesin yang mereka jual adalah mesin Lokal ( Ex Pemakai Lokal ), sehingga kondisinya pun sudah tidak bagus lagi ( umur ekonomisnya sudah habis ). Kebanyakan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut berani memberi harga yang rendah sekali, sehingga terkesan merekalah importir mesin foto copy yang paling murah. Padahal dengan menjual harga lebih rendah dari yang lain pun mereka sudah mendapatkan untung yang besar & merugikan konsumen, karena barang / mesin foto copy yang mereka jual sudah uzur / tidak ekonomis lagi.

Pastikan Anda membeli mesin foto copy Rekondisi di Perusahaan importir mesin foto copy yang terpercaya & kredibel.

5. Buatlah perhitungan BEP nya

Berikut perhitungan BEP versi ane ;

Untuk Agan2 yang mau usaha Foto Copy, ada baiknya itung2an dulu sebelum mulai usaha. Btw Ane punya itungan BEP ( Break Event Point ) untuk usaha foto copy menurut perhitungan ane & pake mesin iR 5570..

Cara penggunaan mesin canon ir 5570/6570/5070

BREAK EVENT POINT USAHA COPY CENTER

Faktor – faktor yang mempengaruhi BEP :

[*]Biaya investasi

[*]Profit Kotor

[*]Biaya Usaha / Operasional

[*]Profit Bersih

Dengan Rumus Biaya Investasi dibagi Profit / Laba & untuk mendapatkan profit bersih = profit kotor – biaya usaha

1. Biaya Investasi

Biaya yang dikeluarkan pertama kali ( hanya satu kali ), seperti :

Pembelian 1 unit Mesin iR 5570 : Rp. 22.000.000,-
Perlengkapan ( Etalase, Rak, Komputer, Dll ) : Rp. 6.000.000,-

Total : Rp. 28.000.000

2. Profit Kotor

Untuk mencari Profit kotor kita harus tahu Omzet per bulan, biaya kertas & Cost Copy ( Spare part & Consume Part ). dengan rumus sbb ;

Profit Kotor = Omzet – Biaya kertas – Cost Copy

Omzet dengan asumsi ;
Copy A4 : 1000 lembar/hari @Rp. 150/lembar X 30hari= Rp.4.500.000,-
Copy bolak-balik A4:500 lembar/hari@Rp. 200/lembar X 30hari=Rp.3.000.000,-
Copy A3 : 50 lembar/hari @Rp. 350/lembar X 30hari = Rp. 525.000,-
Copy Folio :100 lembar/hari @Rp. 150/lembar X 30hari = Rp. 450.000,-
Print B/W A4 : 50 lembar/hari @Rp. 500/lembar X 30hari = Rp. 750.000,-

Total = Rp. 9.225.000,-

Biaya Kertas ;
A4 : Rp. 25.000/Rim, 1 rim 500 lembar
A3 : Rp. 50.000/rim, 1 rim 500 lembar
Folio : Rp. 26.000/Rim, 1 rim 500 lembar

Copy A4 :1000 lembar/hari = 60 Rim X Rp.25.000 = Rp. 1.500.000,-
Copy bolak-balik A4: 500 lembar/hari = 30 Rim X Rp. 25.000 = Rp. 750.000,-
Copy A3:50 lembar/hari X 30hari=1500lmbar(3 Rim) XRp.50.000 =Rp.150.000,-
Copy Folio:100 lembar/hari X 30hari= 6 Rim X Rp.26.000 = Rp.156.000,-
Print B/W A4: 50 lembar/hari X 30hari= 3 Rim X Rp.25.000 =Rp. 75.000,-

Total = Rp. 2.631.000,-

Cost Copy Spare Part & Consume part sekitar Rp. 9,89,-/lembar, itu sudah termasuk biaya drum, magnet roll, Upper, Lower, cleaning webb, blade, sponge roll, double pick up roll, single pick up roll, regist, & tinta.

Copy A4 :1000 lembar/hari
Copy bolak-balik A4 : 500 lembar/hari
Copy A3 :50 lembar/hari
Copy Folio :100 lembar/hari
Print B/W A4 : 50 lembar/hari

Total : 1.700 lembar X Rp. 9,89 = Rp. 16.813 X 30 hari = Rp. 504.390,-

Jadi Profit kotornya adalah Rp. 9.225.000 – Rp. 2.631.000 – Rp. 504.390 = Rp. 6.089.610,-

3. Biaya Usaha

Biaya Usaha terdiri dari penjumlahan biaya listrik, biaya penyusutan bulanan & sewa kios / bulan.

Biaya penyusutan : 25 % dari investasi dibagi 12 bulan
25% X Rp. 28.000.000 = Rp. 7.000.000 : 12 Bulan = Rp. 583.334 / bulan
Biaya listrik dengan asumsi Rp. 500.000 / bulan
Biaya sewa kios per Bulan sekitar Rp. 1.000.000 / bulan

Biaya Usaha per bulannya adalah Rp. 2.083.334

4. Profit Bersih

Profit Bersih = Profit Kotor – Biaya Usaha
= Rp. 6.089.610 – Rp. 2.083.334
= Rp. 4.006.276

BEP = Biaya Investasi : Profit Bersih

= Rp. 28.000.000 : Rp. 4.006.276
= 6,9 Bulan

Jadi Break Event Point nya sekitar 6,9 Bulan atau 7 Bulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar